Friday, December 30, 2011

THE MOMENT

Saya mendengar dari orang lain mengenai keberadaan momen istimewa ini. Momen dimana waktu seakan membeku, dunia di sekitar lenyap. Senyap. Hanya Anda yang tertinggal di dalam dimensi itu. Ajaib memang, tapi tak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa momen itu sesungguhnya benar ada. Beberapa kali saya mengalami suatu momen yang magical, tapi perasaan istimewanya hanya berlangsung untuk beberapa saat. Ada yang satu hari, tiga minggu, dua puluh dua bulan. Tapi belum pernah satu momen pun yang membuat saya limbung sedemikian rupa, sampai membuat saya ingin loncat dari ketinggian maupun mengubur diri di dalam tanah.

Sampai datanglah hari dimana saya akan berulangtahun yang ke-23. Di kota yang disebut banyak orang “dingin” dan “membosankan” itulah saya terserap ke dalam satu momen yang tidak bisa saya jelaskan. Tepat pukul 03.00 pagi saya terbangun pada satu dari ratusan gedung apartemen negeri singa ini. Sepi. Seisi kota seakan mati. Sesekali terdengar suara yang terdengar seperti raungan bus. Saya buka tirai yang menutupi jendela besar di sisi tempat tidur. Benar saja. Salah satu bus malam baru keluar dari terminal bus di seberang komplek apartemen, walau saya sangsi ada penumpang di dalamnya. Inci demi inci saya nikmati pemandangan malam yang terhampar di hadapan. Kuning, seperti halnya lampu jalan yang menyoroti tiap ruas jalan Singapura. Tidak ada yang terlewat sedikitpun. Saya tengok sahabat saya di sebelah, masih pulas tertidur. Andai tidak ada dia di samping, pastilah saya sudah loncat dari jendela ini karena kebingungan dan resah yang melanda di menit-menit setelahnya.

Pada momen saat saya memandangi jendela besar itulah muncul segala memori perjalanan hidup ke hadapan saya. Kejadian-kejadian menyenangkan dan kebalikannya semua terpampang jelas. Segala perasaan datang campur aduk. Termasuk rasa bersalah akibat semua kesalahan yang pernah saya lakukan. Juga timbul pertanyaan akan segala keputusan hidup yang pernah saya ambil selama hidup saya sebagai seorang dewasa dan berakal. Kenapa, kenapa, kenapa? Kenapa saya memilih jalan yang itu, itu dan itu? What was I thinking?

Bertubi-tubi segala perasaan menyergap. Harus saya akui, sebagai manusia saya banyak melakukan kebodohan dan kesalahan. Ya ya memang pada akhirnya semua harus kita pasrahkan pada Yang Maha Kuasa, bahwa semua sudah Dia atur sedemikian rupa. Namun Dia pun memberi pilihan hidup untuk kita bukan? Lalu Kenapa? Kenapa saya tidak pernah belajar semasa sekolah sehingga semakin hari nilai akademis saya semakin terpuruk? Kenapa saya sempat begitu terbutakan oleh sebuah hubungan sehingga rela menerlantarkan yang lain-lainnya? Jika saya lihat sekarang mungkin bisa dengan mudah berkata, “Ah remaja, masih labil,”. Tapi saya yang remaja itu lho yang membuat saya duduk terdiam di pinggir jendela ini, menyesali banyak keputusan hidup. Saya yang remaja itu lho yang membuat saya sekarang mengantongi ijazah dengan IPK pas-pasan dan susah mencari kerja. Dan saya yang remaja juga yang membuat banyak orang membenci saya hingga saat ini. 

Kalau saja saya bisa memanfaatkan waktu dengan benar, mungkin saja saya akan bisa kuliah di kota ini. Mungkin saja saya akan memilih partner yang lain, dan mungkin juga saya akan sudah menikah saat ini. Kalau saja saya berusaha sedikit untuk mencari, mungkin saya akan menemukan banyak jawaban lain untuk dipilih. Kalau saja saya mau berusaha lebih setiap saat.

Saat itu saya hanya bisa terdiam. Mutlak dan habis saya dihakimi oleh diri sendiri. Mungkin oleh nurani saya yang sejak dulu lelah berteriak tapi selalu tak didengar oleh akal pikiran. Bodoh, pengecut, buta, pemalas, pembohong. Habis semua kata-kata bergema dalam batin. Apa sih yang sudah saya capai sampai saat ini? Sepertinya kalau seorang s-a-y-a tidak ada dalam sistem pun, alam semesta tidak akan kehilangan. Menyia-nyiakan begitu banyak kesempatan dan membuang begitu banyak waktu, ah mau jadi apa saya ini.

Biasanya kalau sudah terpuruk sedemikian rupa baru saya menghadap Tuhan dengan segala rasa pasrah dan rendah diri. Ah kadang saya malu juga, di kala susah yang teramat sangat baru saya ingat Dia. Saya lihat jam, pukul 4.15 pagi. Mungkin sudah masuk waktu Subuh, tapi mungkin belum. Saya tidak tahu pasti, karena ibadah yang terjadi pada pagi buta ini sering saya lewati jadi saya tidak familiar dengan waktu tepatnya.

Tidak bisa tidak saya mengulang sholat Subuh kali itu. Perasaan gagal menyeret air mata saya keluar berulang-ulang. Terus dan terus. Tak tahu berapa lama waktu berlalu, namun begitu akhirnya saya bisa menyelesaikan urusan yang satu itu, MRT sudah mulai beraktivitas. Suara derikan rel terdengar merdu bagi saya yang sangat suka Singapura. Kota ini mulai bangun. Saya intip ke bawah, bus-bus sudah mulai berangkat meninggalkan terminal. Pembersih jalanan sudah mulai bekerja. Sinar oranye mulai nampak di ujung langit. Tak pernah saya sangka di kota ini akan saya temukan sejumput jendela waktu yang akan mengubah kehidupan.

Waktu introspeksi saya sudah habis, semoga kesempatan dan waktu saya belum.

Friday, September 16, 2011

Earphone

Dikala kamu melihat teman sekantor atau teman kampus memakai earphone di kupingnya, apakah kamu akan tetap mengajaknya mengobrol? (terlepas dari ada perlu atau ngga ya).
Yah memang benda kecil yang satu ini terkadang membuat kita ragu untuk menghampiri seseorang, karena kesannya si pengguna earphone sedang tidak ingin diganggu atau mungkin juga sedang serius bekerja. Malah beberapa teman saya yang pendengarannya sekuat superman memasang lagu super kencang di earphone mereka sehingga saya yang berada 3 meter darinya pun bisa mendengar lagu di mp3 player atau gadget sejenis.

But, do you know that there are some particular people using earphone for another purposes? Or even use it differently?

Oke sekarang saya mau buka-bukaan aja ya. Sesuai label baru di blog saya yang berjudul "pengakuan dosa". Mungkin saya salah satu "particular people" tersebut yang menggunakan earphone untuk tujuan lain, dan dengan cara yang lain.
Seringkali saya memasang earphone di kedua telinga ketika tengah serius bekerja (sejak masih jaman kuliah dulu sampai sekarang di kantor). Namun tidak selamanya ketika sang earphone nongkrong di telinga ada lagu yang keluar dari dalamnya. Dulu saya kadang-kadang memakai earphone hanya untuk menunjukkan aksi implisit "do not disturb, dude". It works so well until now. It works TOO well that people often talk secrets just a feet away without even realize that I can hear them clearly. Oh yes darling, I can hear you! :D

Menyadari keuntungan tambahan yang bisa didapat, saya semakin sering melakukan aksi pasang-earphone-tanpa-lagu tersebut hahahahahaha. Makanya hati-hati kalau berbicara. Kalo emang rahasia, ada baiknya dibicarakan saat benar-benar berada di tempat yang aman.


Thursday, April 16, 2009

O N E

only need ONE chance

to play ONCE

on ONE stage


to make me fall in love

AGAIN

with music

Monday, April 13, 2009

I L F I L

Il-feel atau ilfil, alias ilang feeling. Wuih ngetop pisan kata ini ya jaman sekarang (diikuti dgn pewe, mantab, an*ing, b*bi, ban*sat, t*i).
Sering kan denger reaksi orang2 akan suatu peristiwa tertentu dgn kata2 “iiiih ilfil deh gueee..”. nah setelah gue perhatiin, ternyata yg bikin orang2 ilfil itu beda2 yah, dari mulai liat lalat nempel di sedotan minumnya sampe denger kalo mantannya lagi deket sama cewe ga bener. Tapi buat gue, yg lebih menarik adalah kalo denger temen2 gue sendiri ngomong tentang apa yg bikin mereka ilfil, dalam hal kecengan2 mereka. Hehehehe lucu2 deh.
Berikut adalah contoh2 kasus yg udah gue selidiki dengan valid. Ini ga semua hal adalah hal umum loh, dan yg pasti ga semua orang sama selera ilfilnya.

Kalo temen2 cowo yg gue wawancara, ilfil sama cewe karena cewe itu :
1       Jorok, kelakuan dan omongan (beeuh pantes pada ga ada yg demen sama gue hahahaha)
2       Jalan ngangkang (heyyyy ini bawaan lahir)
3       Pake baju yg ga sesuai sama badan (buncit keliatan, tali BH keliatan)
4       Lenje (tp banyak jg cowo ganjen yg demen cewe lenje, cih sama2 lebay)
5       Terlalu lama tarik-ulur, tuh denger tuh cewe2!
6       Jaring abis alias pukat harimau, translate : lirik sana lirik sini sama banyak cowo (bueeeeh ini juga mah gue geli)
7       Ngerokok (lah ini terbagi jd 2 grup ekstrim, ada yg oke, ada yg ngga. Mmm tp ada sih yg ga masalah – selama bukan cewenya hahahaha)
8       Over-acting
9       Ga nyambung kalo diajak ngomong
1   Comel, cerewet dan bawel

Kalo yang cewe2, ilfilnya gara2 cowo:
1       Ga bisa ngaji (ahahahaha yaaa ini gue pribadi sih)
2       Bawel + comel
.       Terlaaaaaaalu dandan
4       Sok tau
5       Pelit cenderung kikir (itungan mah gpp, lah emang blm bisa cari duit sendiri, it’s ok lah ya. asal jangan merki sama culas aja)
6       Ga sopan (contoh bodoh : mengajak cewe yg jelas2 bukan perokok ke smoking area/room, hanya untuk nemenin tu cowo ngerokok. TOLOL namanya! Apalagi kalo masih pdkt, OMG pake otaknyaaa!)
7       Over-acting
8       Terlalu cabul (omongan jarang keluar dari area mengenai selangkangan dan jokes jorok)
9       Suka pamer
1   Track record “jelek”, contohnya pernah pacaran sm cewe ga bener, pernah mau jadi cowo kesekian pada suatu kisah dgn seorg cewe (what?!), pacaran sekaligus dgn bbp cewe, punya 1 pacar tp menggandeng wanita lain (ah sama aja), etc etc lalalalalalala.

Drama Queens and Drama Kings

Oke, langsung aja!
Katanya ada kecenderungan orang akan benci dengan orang lain yang berbeda dengan dia, atau mirip sekali dengannya. Benarkah itu? Gw setuju sebenernya sama statement itu, karena gw mengalaminya. Tapi pernah terlintas ngga sih di pikiran lo kalo ada beberapa orang yang emang nyebelin buanget dan tanpa ngomong pun (hampir) semua orang (waras) setuju dengan hal ini.
Salah satunya menurut gw yang masuk dalam kategori ini adalah :
DRAMA QUEENS AND DRAMA KINGS
Yap gw yakin pasti ada beberapa yg langsung kepikir seseorang, seperti gw yg selalu terbayang oleh 3 orang contoh hidup sumber referensi langsung tulisan ini. OH MY GOD, i hate you very much. Gw ga nyangkal kalo sebagian dari diri gw ada yg mengandung unsur “drama queen” ini, dan gw sangat benci bagian diri gw yg itu. Ohiya, kali ini gw ga berbicara mengenai perempuan doang loh, laki-laki jg ada yg bertipe seperti ini, dan jangan heran kalo contoh yg ada lebih parah dari yg pernah lo pikirin.
Seperti biasa mari kita ulas ciri-ciri tipe ini :
1.       Besar mulut. No privacy ini their lives. Karena apa? Karna mereka selalu-selalu-selalu cerita SEMUA mengenai yang mereka alami ke SEMUA orang. Catet kata2 semua yang gw tulis pake huruf gede. They will make sure everybody knows what they were going through, bahkan ketika kejadian itu adalah pendapat sepihak mereka dan merugikan kredibilitas orang yg  jadi “kambing hitam” dalam cerita mereka. Padahal menurut gw, opini mereka terkadang terkesan mengada-ada, suudzon dan mengandung fitnah. Masya Allah! Eneg ga sih lo bayangin ketika SEMUA orang harus tau kalo mereka susah karena si A / si B / si C bla bla bla bla. PLEASE!! INTROSPEKSI DULU!! Setau gue mereka jauh lebih sering ngerugiin dan nyusahin orang lain. Haaaah. Eh bedain ya poin nomor 1 ini dengan orang semangat sama orang doyan ngomong, kalo 2 tipe orang ini ga selalu cerita semua-semuanya, dan biasanya masih bisa mikirin posisi orang lain, contohnya suka nulis blog kaya gw gini. Cerita sih boleh aja, tapi disaring dong isi dan list orang2 yg mau diceritain, jgn semua orang jadi sasaran tembak, kesian yg diomongin dong, belom tentu dia salah tapi namanya udah jelek banget di mata orang lain.
2.       Hiperbolis. Please yah, msh banyak orang yang jauh lebih susah dari lo! Biasanya tipe orang gini berasa paling susah sedunia, padahal biasanya yang dikeluhin itu (lagi2) dia lagi susah ngapa2in atau putus cinta atau hal yang ga berhubungan sama nyari nafkah dan nyari tempat berteduh. Ga usah lah putus cinta terus sok2 mau cutting atau end your life dengan cara pake perban di tangan. PLEASE! Sekarang ada teknologi namanya plester dan tensoplast! Hiiih! Dan gw ingetin, kita semua udah dewasa sekarang, ngga bisa terus2an nyalahin keadaan akan nasib kita. Yang terjadi itu adalah buah dari takdir Allah + USAHA KITA, yang perlu dipikirin sekarang adalah gimana cara bikin masa depan yang lebih baik. Ga baik ah terus2an nyalahin keadaan.
3.       Haus publisitas. Oh yessss The Dramas like publicities, a lot!! Pokoknya sangat menuntut perhatian deh! Seperti post Laras Puspasari di blognya : “Damn Facebook”, salah satu caranya adalah dengan mengganti2 relationship status di facebook. For your information, ada yg ganti statusnya itu hampir tiap minggu loooh! Innalillahi, please yah, cape! Nyari publisitas bangeeeet! Toh kalaupun bener2 tiap hari lo putus nyambung, kayanya adalah sesuatu yg buruk kalo ngasih tau dunia deh. Malah ntar lo dianggep ga konsisten, ga bisa komitmen dan ga punya sikap. Iya ga sih?? Sekalian aja ga usah ditulis kalo gitu. Mungkin ga sih The Dramas cuman pengen liat comment dari orang2? Oh nooooo..... don’t they have a better idea than this?! yaaaa itu cuman mungkin ah, jgn suudzon!
4.       Don’t have true friends. Hampir sama kaya “tipe wanita yang tidak bisa kehilangan fansnya”, The Dramas biasanya ga long lasting kalo berteman. Oh yes they do KNOW how to MAKE FRIENDS! Tapi sayang, dari yang gue perhatiin, tipe ini biasanya ga bisa pertahanin teman2 yg mereka punya. Entah ya, ada teman2 yg terlupakan begitu saja, ada juga yang menjauh karna suka dikomentarin kasar. Please dong, sama temen kok kasarnya sama kaya ke penjahat sih? Atau jangan2 ga nyadar udah sering ngomentarin kasar temen sendiri??! Ampuuuunn!!

Cuman segitu sih, tp menurut gw itu udah spesifik kok. Hehehehehe.
Kalo gw sih pengen banget ngilangin bagian dari diri gw yg jd “drama queen”, karena menurut gw itu banyak mudharatnya, dosa. Kalo ada yang tersinggung, lagi2 gw mohon maaf. Tapi gw bener2 males banget urusan sama The Dramas, cape gitu lho ngadepinnya, ngabisin tenaga. Tapi mereka tidak pernah kehilangan sinar untuk jadi bahan omongan loh hahaha.
Yes kalian The Dramas di luar sana, asal tau, yang ga suka sama kalian tuh buanyak dan kalo udah eneg banget tuh suka pada meledak satu sama lain di belakang kalian biasanya. Ya ujung2nya kalian diomongin. Ya maap2 deh, abis kalian juga suka ngomongin orang lain ke RIBUAN orang sih hahahahaha. Hati2.

Pemaaf dan Ikhlas

Katanya susah jadi orang pemaaf

Maafin pada saat kita udah disakitin

Dihina

Dimaki-maki

Ya iya susah, kan diri kita yang dirugiin

Tapi bukankah (harusnya) lebih susah maafin diri sendiri disaat kita bersalah sama orang lain ya?

Katanya susah jadi orang yang bisa ikhlas ya??

Ikhlas saat tau banyak orang yang lebih pinter

saat sadar kalo emang banyak yang harus diperbaiki di diri sendiri

sadar kalau kamu ngga lagi kenal sahabat dekatmu

ngga bisa sebebas orang lain

ketika dikasih cobaan hidup

sadar kalo cita-cita terlalu muluk untuk diraih

untuk ngelepasin kebencian sama orang lain

saat udah ngga dianggep

dan ikhlas saat semua ngga berjalan sesuai keinginan

Tapi bukannya lebih susah untuk ikhlasin kenyataan bahwa masa lalu itu ngga bisa dirubah ya?


Ikhlas bukan berarti nyerah

Jadi orang pemaaf dan ikhlas cuman langkah pertama untuk

belajar damai sama diri sendiri

mengakui keburukan diri sendiri

dan merubahnya

Tuesday, February 10, 2009

"SAMPAH" yang Lebih Busuk dari Sampah

Paling dasarnya aja, gue benci banget liat orang BUANG SAMPAH SEMBARANGAN!! Banget banget!! Tapi setelah gue amati lagi, generasi yang masih banyaaaaaak banget ngelakuin itu, ya generasi tua seangkatan orang tua kita! Duhhhh.... Yaaah tapi generasi gue juga masih lumayan banyak, padahal beberapa taun kedepan generasi gue yang akan megang Indonesia kita ini.

Ada 2 cerita nih :

1. Banyak orang pas gue tegur kenapa masih buang sampah sembarangan bilang, "ya ngga apa-apa sih ras, biar tukang sampah ada kerjaannya". Whaaaat? DANGKAL DANGKAL DANGKAL!!! Gue ngga harus jelasin panjang lebar tugas sebenernya dari tukang angkut sampah kan? Kalo mereka masih bilang gitu dan ngaku berpendidikan, MALU-MALUIN!! Emang ya ternyata, ilmu itu bisa dikejar tapi AKHLAK harus diajar dan ngga bisa didapet di sekolah!! Satu kata buat yang ngomong kaya gitu : KAMPUNGAN!

Apalagi kalo ada yg buang LUDAH sembarangan!! Doooohhh itu bukan sebel lagi, BENCI BANGET GUE!! Apa mereka ngga tau kalo ludah itu NULARIN TBC dan virus-virus penyebab flu! Dan TBC itu ngga bisa sekali pengobatan, tapi harus kontinyu minum obat 6 bulan berturut-turut tanpa putus! Anda harus tau konsekuensi besar dibalik SEKADAR buang ludah sembarangan!! Menjijikan!! Bukan ludahnya, tapi anda yang buang ludahnya, you're even more disgusting than your saliva!! (Statistcs show that more than 60% of Indonesian has/potentially suffered from TBC)

Oke in case ada yang ngga tau, tukang sampah tugasnya itu NGANGKUT SAMPAH dari TPS di lingkungan perumahan ke tingkat yang lebih tinggi, untuk nantinya diangkut pake mobil ke TPA.
Kalo anda buang sampah sembarangan (apalagi di jalan), itu akan jadi tugas tukang sapu. Dan asal anda semua tau, profesi tukang sapu itu bahayanya besar, ketabrak mobil, kena LUDAH yg dibuang sembarangan (dengan potensi penularan TBC yang tinggi), dll. Coba dong pikirin orang lain. Coba liat di negara yang udah bersih secara fisik, tukang sapu itu cuman ada di tempat-tempat tertentu yang terrain/medannya perlu untuk selalu disapu, ngga tiap meter kaya di Indonesia kita ini!

2. Gue punya sahabat bernama Uti, ya memang kami sama-sama ngga bisa dibilang higienis untuk mengurus diri sendiri, tapi kami bener-bener sepakat untuk masalah sampah ini.
Suatu hari dia lagi jalan-jalan berdua di Monas. Pas lagi enak-enak jalan, segerombolan anak muda di depannya membuang botol air mineral langsung ke atas jalan. Si Uti ini emang orangnya ngga banyak omong, jadi pas ngeliat kejadian itu yang dia lakukan adalah: melaju ke depan anak-anak muda pembuang sampah itu, mengambil botolnya, dan dimasukkan ke tempat sampah! hahahahaha nice, ti! Gue suka banget cara nyindir lo!
Kalo anda yg digituin, malu ga siiiih?! Kalo ngga malu juga, yaudah berarti anda masuk kategori yang lumayan parah: BADAK KAMPUNGAN!!

Segitu aja deh. Jadi keluar kan kekesalan gue bertaun-taun. Anita, teman membuat maket sehidup semati, minta gue nulis impian gue beberapa taun ke depan. Ya ini impian terdalam gue dari kecil: MELIHAT SEMUA ORANG BUANG SAMPAH DI TEMPATNYA. Itu doang kok!

Masih ada aja sih yang alesan, "abis jarang ada tempat sampah sih ras". Yaudah simpen aja dulu itu sampah sampe nemu tempat sampah, susah amat!! Ngitung integral berlipat-lipat aja bisa, masa mikir sederhana kaya gitu aja ngga bisa. Kenapa? Ngga mau repot pegang sampah terus? Yaudaaaaah telen ajaa!
Jangan sampe anda saya cap di kategori : ORANG YANG LEBIH "SAMPAH" DARI SAMPAH!!


Siapa yang ngga suka liat pemandangan bersih begini?
Kalo gitu ya dibikin bersih dong. Jangan cuma nunggu lingkungan kita jadi bersih sendiri. Sampe kiamat juga mustahil kalo begitu caranya.

(Lokasi foto: Pamengpeuk, Garut, Jawa Barat)

Friday, January 16, 2009

10 Secrets



1. sampe kelas 6SD (atau sesaat sebelom pake behel yg pertama tepatnya), gue masih suka ngisep jari. Jempol kiri! Makanya gigi gue monyong gini. Terus kegiatan itu juga berakibat langit-langit mulut gue 2x lebih dalem dari orang biasa. Makanya gue bisa nyuap makanan sebanyak-banyak orang gendut.

2. Gue suka banget membaca nomer plat jadi suatu kata, contoh: B4703MU gue baca jadi BAJUMU. Bahkan plat-plat yg impossible jg gw baca, mau semaksa apapun.

3. Sering banget numpahin benda-benda cair: air, sabun, lotion, kuah makanan, dan banyak lagi! Jangankan yang cair, dari kecil gue udah langganan menjatuhkan sabun batang ke dalam wc.

4. Overprotective sm benda-benda milik sendiri, makanya semua benda selalu numpuk kaya gudang. Sampe akhirnya tengah tahun 2008 kemaren gue mulai ngekos dan belajar untuk "memindahkan" secara paksa 2/3 dr barang-barang gue, terutama baju dan sepatu. (Tetep aja beli lagi abis itu). Ngomong-ngomong, benda milik gue itu maksudnya literally "milik gue" loh. Benda = barang dan orang.

5. Gue cengeng, nangis di 90% film yg gue tonton, bahkan film "Monster.inc" dan "Harry Potter IV". Komik juga bikin nangis, tapi cuman 30% lah.

6. Berat gue cuman 41 kg. Pas masuk itb gue 48 kg, tapi mengalami depresiasi akibat insomnia keseringan, begadang keseringan, dan 2x masuk rumah sakit.

7. Makin tambah umur, makin gampang banget benci sama orang lain. Jangankan orang yg ngga gue kenal, bahkan temen sendiri bisa balik gue benci abis-abisan, kalo emang dalam kriteria gue dia patut dibenci. Hasilnya gue benci banyaaaaaak banget orang sekarang! Apa kriteria gue? Hmmm diantaranya: cewe yg ga bisa kehilangan fans nya (untuk lebih lengkap baca post sebelum ini), cewe yang suka NGE-BABU-IN cowo lain atau cowo orang (ups!), orang yang ngga konsisten, orang yang ngga punya sikap, orang yang suka ngerepotin orang lain, drama queens and kings, dan orang yang kebanyakan ngomong.

8. Ngga pernah minum es teh manis, dimanapun kapanpun. Gue ngga suka teh dalam kemasan, apalagi yang dingin. Gue minum teh botol cuman pas makan sate padang balubur (Because they meant to be together!!). Dan fruit tea gue minum karena itu ngga ada teh-tehnya sama sekali, itu mah minuman sari buah. Mindset gue adalah: teh itu wajib panas, dan kalo bisa tawar.

9. Gue cuman punya 22 gigi, dimana harusnya seumur gue punya 28-32 gigi normalnya. Hahahaha udah total 15 gigi yang dicabut sama dokter gigi Andre langgananku dari kecil, gigi susu maupun gigi asli.

10. Gue paling ngga tahan bau pengharum sintetis yang lemon, merk apapun, pengharum lemari-mobil-ruangan, yah yang manapun. Kalo cium agak lama bau lemon itu, gue bisa muntah sejadi-jadinya! Tapi keluarga gue suka, jadi mobil keluarga gue dipasangin itu. Begitu bokap tau "alergi" gue ini, setiap gue pulang ke jakarta beliau selalu ngeluarin pengharum mobil ini, dan diganti dengan bau lain. Hehehehe baiknya papaku.

Wednesday, October 29, 2008

Boleh Ngga Nyalahin Orang Tua?

Sekitar setaun terakhir gue lagi dilanda dilema besar :

KALAU UDAH SEUSIA GW (20-AN DST) PANTES GA SIH NYALAHIN ORANG TUA ATAS SIFAT DAN SIKAP SESEORANG????

Gue banyak wawancara orang, tapi jawaban yang gue dapet beda-beda banget. Kebagi atas 2 kubu besar IYA dan TIDAK.
Gue kasih cerita deh. Gue orangnya pendendam, ada beberapa orang di dunia yang sungguh gue benci, setiap denger/ngeliat kelakuan orang-orang itu, salah satu kalimat yang suka terlontar dari mulut gue adalah: "Anjrit, najis banget dah! diajarin apa sih dulu sama orangtuanya??!"

Sebenernya gue masih berhak ngga sih nyalahin orang tua mereka atas kelakuan anak-anak tersebut?? Sama halnya juga dengan pertanyaan, "sebenernya gue berhak ngga sih nyalahin orang tua gue kalo ternyata gue tumbuh jadi orang yang (dianggap) ngga baik??"

Binguuuuungggg.....

Yang menjawab "IYA KITA BERHAK MENYALAHKAN ORANGTUA" bilang, bahwa karakteristik seseorang dibentuk dalam 5 tahun pertama kehidupannya, jadi apapun yang terjadi sama itu anak ketika udah gede adalah tetap peranan-andil-tanggung jawab si orangtua.

Sedangkan yang berpendapat "TIDAK" bilang, bahwa KARAKTER BISA BERUBAH. Ngga cuma dari orang tua aja, sifat dan sikap bisa didapat dari lingkungan dan faktor-faktor luar yang ngga kehitung banyaknya.

Gue sungguh bingung.
:(

Monday, October 20, 2008

wanita tipe baru : brand new phenomenon?

Tepat bulan Oktober 2008 ini, gue udah genap melakukan penelitian terhadap suatu fenomena yang ternyata terjadi dan ada di sekitar gue. Gue mulai penelitian ini tepat bulan Maret 2006 dan baru berani nulis hasilnya sekarang. Sebenernya takut terlalu kontroversial dan mengacu pada suatu oknum, tp what the hell lah, anggap saja gue orang jahat hahahahaha.

Jadi, gue telah mengklasifikasikan satu tipe baru pada wanita. Kalo dalam animal kingdom istilahnya spesies baru lah gitu, namanya:

WANITA YANG TIDAK BISA KEHILANGAN FANS NYA

Jangan keliru. Jangan bias antara tipe ini sama tipe cewe ganjen, tipe orang cari eksistensi, tipe orang terlalu ramah atau tipe-tipe yang nyerempet lainnya!! Tipe ini sama sekali berbeda!! Walaupun kelakuannya mirip.
Dan asal tau, cewe mungkin menganggap tipe ini sebagai salah satu tipe yang udah gw sebut sebelumnya. Banyak yang sebel, tapi ngga bisa ngerti sebenernya cewe tipe ini maunya apa. Ditambah lagi banyak banget cowo yang ngga sadar bahwa ada cewe tipe begini!!! Pun kalo ada yang sadar, biasanya juga cuma mau main-main doang.


Ciri-ciri wanita tipe ini:


1. Biasanya punya suatu kelebihan yang menarik minat pria, sehingga jumlah orang yang pendekatan atau berakrab-akrab sama cewe tipe ini (mulai sekarang ayo kita panggil “si bos”) banyak alias berjibun. Bisa kecantikan wajah, kesupelan, keimutan mimik wajah, bodinya yahud, keramahannya, kebaikannya, dan lain-lain. HATI-HATI!! Sekali pria mendekati si bos dan ketauan niatnya untuk berbaik hati (walaupun ngga maksud apa-apa), matilah kau! Lo bakal ditempel dan ga bisa lepas sampe jangka waktu yang cuma bisa ditentuin oleh si bos sendiri. Mungkin bisa dibilang dia yang “mengejar” lo secara halus, tapi akan terlihat seperti lo yang mengejar dia untuk seterusnya.

2. Nah, sekali lo udah masuk daftar fans-nya si bos, bisa-bisa lo “dikunci” untuk tetep ada di daftar itu. Caranya? Banyaaakk... tapi the most common thing yang gue perhatiin adalah mereka menggunakan KATA GANTI sebagai kuncian. Mulai dari panggilan nama khusus, sampe kata-kata ngga lazim. Atau yang biasanya ngomongnya ala betawi lo-gue, trus tiba2 berubah jadi aku-kamu.

3. Gue dan anak-anak apres punya istilah “PUKAT HARIMAU”, diberikan kepada siapa saja yang kebetulan atau pun ngga, punya lumayan banyak “teman dekat”. Nah si bos pun juga begitu!! Si bos ngga serta merta dapet fans sebanyak itu begitu aja lho!! Usaha juga dia! Salah satu caranya ya itu tadi, awalnya dia seperti “mengejar”, kebanyakan sih dengan cara seperti nyari-nyariin kalo incerannya ngga ada di sekitar situ (kan bikin orang jadi ge-er tau kalo dicari-cariin terus begitu), ngajak-ngajak pergi berduaan, minta temenin kemana gitu, atau menjadikan si pria sebagai tempat curhat. Wuih, tapi hebatnya NGGA ADA YANG TAU ttg usahanya!! Canggih ya?! Makanya namanya akan tetep bersih sepanjang masa, dan cowo-cowo fansnya lah yang akan dapet panggilan entah apa dari orang-orang. “supir”, “ajudan”, “bodyguard”, dan masih banyak lagi.

4. Si bos ini biasanya tipe yang lenje gitu. Tau lenje?? Mmmm itu kaya campuran dari 20% genit + 20% ganjen + 10% pede + 50% manja.

5. Tau ngga kenapa cowo-cowo fansnya si bos bisa dapet panggilan kaya begitu?? Karena emang biasanya mereka terlihat seperti itu. Kemana2 ditempel atau dibuat menempel sehingga terkesan kaya supir atau ajudan atau bodyguard. Bikin fans nya sibuk setengah mati buat ngelayanin dia.

6. Teman baik saya si oknum C pun berkomentar terhadap salah satu contoh kasus, yang ternyata adalah “bos”nya dia dulu hahahaha.
Oknum C berkesaksian seperti ini: “Tapi ras, si XXXX itu ngga menutup-nutupi kok kalo dia sudah punya pacar”. Wah jangan salah!! Si bos ini emang ga bakal nutup2in statusnya. Mungkin, ini mungkin loh, dia seneng kalo punya cowo juga tapi punya “ajudan” juga. Who knows.

7. Yaaa yaaa, si bos memang biasanya pintar akting. Cocok lah jadi artis sinetron. Ngebohongin sahabatanya pun dijalani biar segala sesuatunya tetep dalam kendali dia. (berdasarkan contoh kasus lho)

8. Ngga semua cowo bakal ditampung jadi fans-nya, ya yang dia suka aja. Biar gimana pun juga si bos punya selera kali (entah itu seleranya cowo baik, cowo yang ngemong/melayani, cowo dewasa, cowo tajir, ya selera beda-beda kan). Ngga asal nampung orang dia. Dan catat, catat ya, gue ngga bilang si bos tipe cewe murahan karena emang ngga semua cowo ditampung sama dia. Makanya gw berani bilang gini. Malah "daftar" nya si bos itu terkesan exklusif.

9. Yang terakhir ini adalah ciri-ciri yang terjadi di semua contoh kasus. Kalo bersahabat sama orang lain (biasanya sesama cewe juga) itu awal-awalnya intens alias inseparable. Tapi bisa-bisa bubar begitu aja. Eits, sekali lagi, bedain sama tipe orang cari eksistensi! Bagian sininya emang sama banget, tp 8 ciri-ciri lainnya beda.


Kenapa tipe cewe seperti ini bisa muncul??? Inipun udah gue selidiki. Kalo asumsi gue diliat dari 3 contoh kasus, yang 3 orang ini sih tercipta karena shock culture. Begini contohnya: dulu di smp/sma si bos biasa aja status eksistensi sosialnya, tau-tau pas kuliah di kampus yang populasi cowonya menggunung si bos jadi laku keras dan bikin besar kepala. Atau bisa juga emang dari dulu si bos udah laku banget, tp ternyata cowo-cowo di kampus potensialnya bukan main, jadinya dia kalap.


Segala yang gue tulis ini udah melewati waktu 2,5 tahun, 5 contoh kasus hidup dan nyata, bincang-bincang dengan "supir", "ajudan", "bodyguard" dan "sahabat" yang sudah mengalami hidup bersama bos-bos ini, pengamatan lapangan yang super duper mendalam, bahkan gues ampe ngobrol sama nyokap yang pengalamannya tahunan!

Cowo juga ada tipe yang ngga mau kehilangan fans gini, tapi sedikit jumlahnya. Udah gitu motivasinya beda-beda. Gue liat contoh kasus gue yang bergender pria emang udah habit dari lamanya begitu, ngga terpengaruh jenjang sekolah dan waktu, dan bukan karena shock culture jg.

Ada satu kesimpulan dari gw dan salah seorang narasumber:
Ngga bisa dipungkiri kalo yang melekat sebagai predikat PRIA adalah PENIPU. Tapi sadarilah hai manusia, bahwa sesungguhnya WANITA itu adalah LICIK. Mungkin ngga semua, tp gue merasa banyak yang udah punya bibit kaya gini.

Dan wanita jauh lebih banyak yang suka ngegosip alias ngomongin orang kan? Ya kalo menurut gue sih ngomongin orang itu salah satu bentuk dari licik, apapun tujuan awalnya. Gue pun ngga terhindar dari hal ini hehehehe.

Saturday, November 03, 2007

"Masa Lalu, Betapa pun, Dia toh Sudah Mati"

Gue abis baca kumpulan tulisan pendek Ayub Yahya yg dijadikan buku, judulnya "Tragedi dan Komedi".
Ada satu cuplikan bagus yang saya sukaaa sekali:

BERHATI-HATILAH DENGAN KENANGAN;
JANGAN SAMPAI KITA DIBELENGGU OLEHNYA.
SEBAB SALAH-SALAH KITA BISA JATUH PADA ROMANTISME SEMPIT MASA LALU.
LUPA PADA KE'KINI'AN DAN KE'DISINI'AN.
MASA LALU, BETAPA PUN DIA TOH SUDAH MATI.

I think this is a good reminder for geminis yang terkadang terlalu sentimentil sama kenangan-kenangan masa lalu.


Lalu gue nonton ftv yang berjudul "Perayaan Terakhir" di ANTV menjelang lebaran. Pemainnya Widyawati. Ada quote yang juga realistis banget menurut gue:

KESEPIAN MENGALAHKAN SEGALANYA
TERMASUK KESETIAAN.

Tuesday, September 25, 2007

Kalau Lagi Puasa Terus Ciuman, Batal Ngga Sih?

Holaaaa, long time no see!!
Udah masuk bulan puasa hari ke-13 dan gue baru puasa 4 hari. 'Halangan' nyambung tipes, sial kali lah.

Ngomong-ngomong tentang bulan puasa, beberapa hari sebelum dimulainya bulan puasa gue dan seorang teman membahas suatu topik dalam sebuah percakapan.

Laras (L): Bok, kalo lg puasa trus cipokan, batal ngga sih?
Teman (T): Yaiyalah ras!
L: Oh gitu. Ya maap gue kan ngga tau.
T: Emang lo ga pernah?
L: Ha? Emang lo pernah?
T: ....
L: Hahahahaha muka lo udah jawab!
T: Tapi ada yang bikin lebih parah ras.
L: Apaan?
T: Waktu kejadiannya berlangsung, ke-gep sama mba gue.

Hahahahaha bahagia sekali saya mendengar cerita kemalangan teman saya sore itu.